Rabu, 08 September 2021

P.4 POLA PERCABANGAN

Arsitektur Pohon

Arsitektur pohon adalah hasil dari pertumbuhan yang dilakukan oleh jaringan meristem apical yang membentuk pola-pola pada percabangan pohon dan pola-pola ini berlanjut dengan pengulangan yang sama. Jenis-jenis pohon tertentu akan memiliki pola- pola tertentu pula dalam pertumbuhan percabangan membentuk model-model tertentu (Tomlinson, 1986) Pohon-pohon yang berada pada kelompok biologi yang sama cenderung memiliki kesamaan dalam bentuk dan pola arsitekturnya (Tomlinson, 1986). Arsitekstur Pohon

Bersifat mantap pada tingkat species dan penting untuk perisalahan. Arsitektur pohon merupakan abstraksi genetik oleh tumbuhan pada saat pertumbuhannya, arsitektur pohon berbeda pengertian dengan pola pertumbuhan, habitus dan bentuk- bentuk tajuk. Arsitektur adalah bentuk dari produk akhir dari suatu pola perilaku pertumbuhan meristem apical, ukuran atau habitus bukan merupakan faktor pembeda karena pohon dengan herba dapat saja memiliki hasil akhir pola perilaku pertumbuhan yang sama.

Perkembangan Batang Pokok 

Perkembangan simpodial: perkembangan batang pokok (utama) yang terbagi dua atau lebih, dikenal sebagai batang: simpodial Perkembangan monopodial: perkembangan batang pokok yang tidak terbagi, dikenal sebagai batang : monopodial

Letak Cabang 1. Percabangan ritmik: apabila beberapa cabang tumbuh pada ketinggian tertentu pada batang pokok secara berulang dengan jarak antara kelompok cabang yang satu dengan kelompok cabang berikutnya jelas terlihat. 2. Percabangan menerus: apabila satu cabang tumbuh pada ketinggian tertentu pada batang pokok diikuti cabang-cabang lain, demikian seterusnya dan tidak jelas berulangnya.

Arah Pertumbuhan Cabang Cabang ortotropik: arah pertumbuhannya menuju ke atas dan bagian kuncup ujung cabang ataupun ujung ranting tampak menghadap ke atas. Cabang plagiotropik: arah pertumbuhannya menuju ke samping dan kuncup ujung menghadap ke samping atau terkulai ke bawah.

Pembagian Ranting/Meristem Cabang 1. Cabang simpodial: Pertumbuhannya terbagi dua atau lebih pada setiap modul, atau cabang tumbuh terminal kemudian cabang berikutnya tumbuh pada bagian bawah ujungnya. 2. Cabang monopodial: pertumbuhan cabang terus berlanjut pada satu cabang, tanpa meristem yang terbagi.

Model-Model Arsitektur Pohon 1. Model Attims’s Batang monopodial, percabangan tidak ritmik (disebut cabang menerus) pada batang Cabang monopodial dan ortotropik Contoh: v Cemara (Casuarina equisetifolia) v Ekaliptus (Eucalyptus spp.) v Bakau (Rhizophora spp.) v Pedada (Sonneratia caseolaris)

2. Model Rauh‘s Batang monopodial, percabangan ritmik Cabang monopodial dan ortotropik Contoh:Tusam (Pinus merkusii), Benda (Artocarpus elasticus), Nangka (Artocarpus heterophyllus), Gymnostoma sumatranum, Karet (Hevea brasiliensis), Turi (Sesbania grandiflora), Quercus spp, Nyirih (Xylocarpus spp.)

3. Model Aubreville’s Batang monopodial dengan pertumbuhan tahap demi tahap bersamaan dengan pertumbuhan cabang-cabang yang ritmik Cabang-cabangnya simpodial yang bersifat terminal. Perkembangan cabang plagiotropik Terkenal dengan istilah percabanganTerminalia / model Pagoda Contoh: Ketapang (Terminalia bellirica, T. catappa), Elaeocarpus spp; Sesendok (Endospermus diadenum), Tembesu (Fargraea fragrans); Tancang (Bruguiera sexangula); Sawo kecik (Manilkara kauki); Kayu merah (Palaquium gutta), Kepuh (Sterculia foetida)

4. Model Kwan Koriba’s Batang simpodial dengan beberapa bagian batang tumbuh secara plagiotropik kecuali satu diantaranya tumbuh ortotropik Batang plagiotropik cabang, dst Batang ortotropik batang kedua, dst Cabang pertama letaknya bertentangan dengan cabang kedua, dst zig-zag. Contoh: a. Alstonia macrophylla, b. Cerbera manghas, c. Homalanthus populneus

5. Model Scarrone’s Batang monopodial, percabangan ritmik Cabang simpodial dan ortotropik Contoh: p mangga (Mangifera indica) p sempur (Dillenia indica)

6. Model Massart’s Batang monopodial & ortotropik, percabangan ritmik Cabang monopodial dan plagiotropik Contoh: Agathis spp. Horsfieldia Knema Myristica Dipterocarpus spp. (keruing)

7. Model Roux’s Batang monopodial dan ortotropik Berbeda dengan model massart, pada model Roux cabang-cabang pohon tidak ritmik, tetapi menerus Pada batang Contoh: Kenanga (Cananga odorata) Durian (Durio zibethinus) Dryobalanops Hopea Shorea

7. Model Roux’s Batang monopodial dan ortotropik Berbeda dengan model massart, pada model Roux cabang-cabang pohon tidak ritmik, tetapi menerus Pada batang Contoh: Kenanga (Cananga odorata) Durian (Durio zibethinus) Dryobalanops Hopea Shorea

8. Model Prevost’s Batang simpodial dan ortotropik Ada batang yang tumbuh proleptik di bagian bawah percabangan batang utama Cabang simpodial dan plagiotropik Contoh: Pulai hitam (Alstonia angustiloba) Pulai (A. scholaris)

9. Model Troll Batang tumbuh plagiotropik Cabang-cabang monopodial dan plagiotropik Contoh: Sengon (Paraserianthes falcataria) Albizia spp. Angsana (Pterocarpus indicus) Flamboyan (Delonix regia) Belimbing (Averehoa carambola)

 

MORFOLOGI DAUN

  MORFOLOGI DAUN Morfologi daun dan bentuk daun adalah aspek penting dalam ilmu botani yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkat...